Kamis, 27 Mei 2010

Baron

Awalnya Baron pernah les piano klasik dan kemudian pindah ke gitar akustik di YMI saat berusia 12 tahun. Karena merasa tidak nyaman dengan kedisiplinan di sekolah musik, maka ia memutuskan keluar dan belajar gitar secara non-formal dari teman-temannya. Baron juga sempat mencoba belajar drum, namun merasa tidak berbakat untuk jenis instrumen ini maka ia kemudian kembali ke gitar.

Setelah itu ia mengikuti kursus gitar jazz. SMA kelas 1 ia sempat belajar dengan Donny Suhendra, Harry Roesli, dan Pra Budidharma. Hasil dari belajar ini sangat berhasil hingga ia terpilih menjadi gitaris terbaik "Live Yamaha Contest".

Setelah beberapa saat kuliah, Baron memutuskan untuk sekolah musik ke Australian Guitar of Institute atas saran Joe Satriani. Tapi ia diusir karena membawa gitar elektrik. Kemudian ia kembali ke Indonesia dan membentuk band baru bernama /rif. Namun karena semua personelnya menolak untuk hijrah ke Jakarta, maka Baron pun meninggalkan /rif. Ternyata band ini nantinya akan menjadi salah satu band rock papan atas Indonesia.

Kemudian Baron membentuk band baru bernama Gigi. Di band ini Baron berduet dengan Dewa Budjana sebagai gitaris. Bersama Gigi, Baron hanya merilis 2 album 'Angan' (1994) yang terjual 100.000 copy. Kemudian album 'Dunia' (1995) terjual 400.000 copy. Namun 2 album ini mampu melambungkan nama Baron sebagai gitaris papan atas Indonesia, karena berkat album itu Gigi meraih penghargaan sebagai Grup Musik Terbaik dalam acara penghargaan Indonesia Musik Emas. Setelah meninggalkan Gigi, Baron melanjutkan sekolah pasca sarjana di Amerika jurusan periklanan. Pada tahun 2000 ia kembali ke Indonesia dan membentuk grupnya sendiri yang bernama Baron Band.

Di Baron Band, ia mengusung musik yang ngepop. Namun setelah menyaksikan Arch Enemy di Amerika, Baron kemudian berpindah ke jalur metal. Hal itu bisa dilihat dari gayanya sekarang yang metal abis.

0 komentar:

Posting Komentar