Andra Junaidi dilahirkan sebagai anak bungsu dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan A. Ramadhan dan S.M. Fadilah pada tanggal 17 Juni 1972.
Andra mengaku terlambat kenal musik, karena nanti SMP lewat ekskul musiklah baru ia mulai tertarik pada musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seorang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya dan setelah melihat teman-nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permai-nannya berkembang sangat pesat.
Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa. Aliran rock yang pertama mereka geluti akhirnya pindah ke jazz akibat pengaruh Erwin.
Masalah kemudian bergelayut pada kehidupan Andra yaitu ketika ia harus memilih antara karirnya sebagai pemusik atau meneruskan kuliahnya di jurusan
desain interior. Dengan pertimbangan yang matang, akhirnya Andra memilih untuk terus meniti karir di dunia musik, tapi bukan berarti langkahnya tetap
mulus, karena kedua orang tuanya tidak setuju kalau Andra harus melepaskan bangku kuliahnya. Layaknya orang tua biasa, mereka ingin melihat Andra meraih gelar sarjana seperti kelima kakaknya yang sudah selesai. Tapi akhirnya kedua orang tuanya mau mengerti dan memang terbukti pilihan Andra tepat. Setelah melepaskan kuliahnya, konsentrasinya ke Dewa 19 membuat kreativi-
tasnya lebih tergali. Kontribusi Andra terhadap komposisi lagu Dewa 19 tak bisa dipungkiri.
Andra yang termasuk 'Nice Boy' karena tidak merokok, minum minuman keras, atau kecanduan obat berasumsi bahwa Dewa 19 tidak bisa dikatakan band yang terbaik di Indonesia. Masih banyak kekurangan yang harus dibenahi, tuturnya. Memang sifat rendah hati dan patientnya ini membuat ia disenangi banyak orang.
Rabu, 26 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar