Rabu, 29 September 2010

2

jika berjalan mungkin seperti kaki ini tak bergerak...
hanya melangkah namun tidak meninggalkan sudut ini...
ku fikirkan menjadi apa, namun tenangnya luka kurasakan lagi...
seakan hati tlah penuh oleh rasa luka dan kebencian...

semua bertanya, apa yang tengah kurasakan...
tapi tidak berarti karena mereka takkan mengerti...
sampai kapan semua ini harus kupendam...
ku tetahankan lagi dan lagi...
ku tak mampu tersenyum lepas...
karena mereka tlah mengambil bahagiaku...

terasa indah saat ada yang tutupi luka ini...
tanpa harus tinggalkan luka setelahnya...
mengusik diamku, meraja hidupku...
sepertinya mati kan menyenangkan...
namun ku masih ingin hidupku...
walau penuh dengan luka yang ku buat sendiri...

Untukmu

mengusik diamku...
saat kupaksa kunikmati indahmu...
mungkin kulupakan waktu...
saat lebih yang kuingin...

jangan bertanya...
biarkan hatiku bernafas...
lihatlah semua keindahan...
yang akan kubawa warnai hidupmu...

......

bagiku 2...

ingatlah mentari pagi ini...
bukan karena hangat & indahnya...
karena kau bagiku,
kau seindah dan sehangat ia...

Dan, tak untuk pagi ini...
mungkin untuk semua pagiku...
sampai mataku terpejam...
atau engkau tenggelam...

senyumlah secerah langit...
agar mendung tak menghujamku...
meski sesungguhnya,
senyummu lebih dari senyuman..
Bagi diriku.......

Rabu, 22 September 2010

smile ah..

sekalipun yang terkenal candi borobudur & prambanan..
TERNYATA, jumlah candi terbanyak ada di tatar sunda.
karena selain candi cangkuang, juga masih banyak candi2 lainnya..
seperti :

Candibayar...
Candibereduit...
Candimandian...
Candicukur...
Candisunatan...
Candilaksanakeun...
Candikawinkeun....

Dan candi2 lainnya. termasuk Candibawa ka RUMAH SAKIT JIWA yang baca tulisan ini..
hehehehe... smile ah :D

1

Malam menjelang yang seperti biasa kunikmati...
hembusan angin yang menunutunku pulang, ingatkan aku pada sesuatu yang harus kusentuh nyata..

terasa berat kurasakan..
namun aku harus menjalaninya dengan kedua kaki ku, keringatku.
tanpa wangi orang lain..

senantiasa kusendiri disaat tangisku kuhentikan di alam hati..
menepi semua pada kedua tangan yang sengaja kurantai diam..

tiada lelap yang bisa kumengerti..
ingin mendekapnya tapi aku tak bisa..
aku tak bisa...

lirih ku simpan sebagai teman untuk luka ku..
terarah pada sudut hitam yang mingkin sengaja kubuat dan kunikmati kini..
aku tak mengerti..

hanya kata2 yang bisa kuucapkan..
saat yang lain sibuk mengurusi kebingungan tentangku..
mencoba memecah rasa ini...

berharap mengerti diri ini..
tak lebih hanya menyayanginya...
untuk dapat hidup yang lebih indah..

Disaat waktu yang terus menertawakanku...
menyedihkan..
sangat menyedihkan...

Sabtu, 04 September 2010

Menyentuh nyata

diujung mata..
kutatap indah bentuk diammu..
memeluk erat kepalsuan...
indahmu yang nyata...

tapi hampa..
semua tak tersentuh...
mungkin aku bisa...
tapi hatiku memiliki lain..

hanya itu..
mereka kan jauh..
tak hinggapi aku...

Rasa & Hati

ku mencintai dia dan engkau...
tak lebih seperti sang malam...
kadang memiliki bulan...
kadang pula memiliki semua...

takkan terpisahkan...
saat engkau terbangun...
menunggu lelapmu saat ini...
terkadang harus ku tukar air mata...

R.Y.T

saat malam memeluk bintang dan bulan...
saat itulah aku mendekap erat bayangmu...
dimana raga ini ingin bersama ragamu...
tak ingin kurasa rindu yang dalam...

mungkinkah angin berbaik padaku...
sampaikan rindu ini untuk dia...
seorang yang tak dapat kusentuh...
dan kulihat keindahannya malam ini...

takkan mudah aku menahannya...
perasaan yamh mengusik diamku...
merenggut hatiku untuk mengingatmu...
meskipun indah tapi kurasa berat...

kekasihku yang kurindukan...
dekaplah rinduku disana...
jangan biarkan kurasa seorang...
rindu yang dalam saat ini...

- - - - -

melihatmu tenang...
namun kadang mengerikan...
menyimpan keindahan..
tenang..
tak bertepi...

takkan bisa kumiliki...
kau hinggap menjadi indah...
saat kau masih bersamaku...
sebelum kau pergi...

meski tak lama kau berpulang...
bagiku kadang hitam menyenagkan...

rasa

Kupunya dia...
namun membingungkan.
mengapa.. kuberi dia rasa lain,
ia menolak dan hanya inginkan luka...
tak seperti daun yang terhembus angin..

adalah hati yang memilikinya...
senyumku tak hadir untuk bahagia...
ku ingin air mata dengan senyuman...
hanya inginkan itu...

entah kapan waktu menyenangkanku...
sampai arti yang lain mulai lenyap...
ketika tenggelam dan aku bahagia...
dan terbit untuk menyiksaku lagi...