Gitaris yang satu ini merupakan pentolan grup band asal Bandung, Cokelat. Bagi yang tinggal di Indonesia sudah pasti sering mendengar nama band ini. Permainan gitar yang ngerock memberi nuansa tersendiri bagi musik-musik yang ada di album-album Cokelat. Salah satu lagu karyanya yaitu, Karma menjadi hist single di berbagai tangga lagu nasional. Yang menarik, lagu itu dibuat dengan terinspirasi dari salah satu lagu Iron Maiden. Namun ia bisa mengolahnya dengan matang sehingga yang muncul dalam rekaman adalah warna alternative.
Pertama kali muncul bersama Cokelat dalam album kompilasi Indie Ten (1998), kemudian album Untuk Bintang (2000) yang mengeluarkan hits single 'Sendiri'. Awalnya nama Cokelat tak begitu diperhitungkan di tanah air. Album pertamanya tidak begitu sukses di pasaran. Baru pada tahun 2001 saat album Rasa Baru direlease, nama Cokelat mulai diperhitungkan setelah album in sukses dipasaran. Dua tahun kemudian album 'Segitiga' direlease dan sukses. Suksesnya Cokelat berdampak juga pada Edwin sebagai pentolan grup, sampai pada akhirnya ia bersama Cokelat ikut tampil dalam album 'Tribute To Ian Antono' pada tahun 2004. Setelah itu album 'Dari Hati' direlease.
Pada tahun 2001, saat Andy Timmons menggelar klinik gitar Ibanez S-Series dan Amply Lanet, Edwin mendapat kesempatan mengadu beberapa jurus dalam sebuah sesi jam session. Tak lama kemudian Edwin dikontrak oleh Ibanez sebagai salah satu playernya dan kemudian ditampilkan di katalog gitar Ibanez mulai tahun 2003.
Kamis, 03 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar